Bedanya kerja di Offshore dan di Onshore (land) rig
| Saya di sini tidak bermaksud menjelaskan detail seperti apa rig itu, dan
bagaimana sistem kerjanya. Kecuali menjelaskan fungsinya sebagai sistem alat
untuk melakukan pengeboran sumur minyak atau gas. Mungkin di lain topik saya
akan menulisnya, pada saat saya sedang serius dan persiapannya matang jadi
tidak menyesatkan. Di sini saya hanya mau menceritakan perbedaan pengalaman
ketika bekerja di kedua jenis rig ini. ( Kepada Ggus Syuhada ) Thanks
Infonya...
1. Offshore rig
Dari namanya, rig ini berada di lepas pantai. Jadi letak rig
ini adalah di tengah laut. Karena di laut, ada dua cara menujunya yaitu
menggunakan helikopter atau kapal. Kapal yang digunakan adalahfast boat yang
memang hanya untuk mengangkut penumpang, berukuran kecil dan cepat, atau supply
boat yang digunakan mengangkut peralatan, solar, air dan pasokan kebutuhan
lainnya untuk rig. Supply boat membutuhkan waktu yang jauuuuh lebih
lama menuju rig, bisa 4 hingga 5 kali dari waktu yang dibutuhkan oleh fast
boat. Hal ini dikarenakan ukurannya yang lebih besar dan berat. Dari kedua
jenis kapal tersebut saya memilih fast boat pada saat laut tenang
dan supply boat pada saat laut agak bergelora karena dengan ukurannya
yang besar dan berat, goyangan di kapal tidak terlalu terasa. Ya, tentu saja
karena saya adalah makhluk darat dan terbiasa menapak tanah yang diam dan akan
mabok jika digoyang-goyang berjam-jam di laut. Tips yang saya tahu untuk
mengurangi mabok laut adalah usahakan perut terisi penuh dan cukup selama
perjalanan, satu jam sebelum keberangkatan. Satu lagi, dalam kondisi mabok
jangan minum yang manis karena hanya menambah pusing dan mual. Hal ini saya
dapat dari seorang pelaut pada saat saya berusaha mengurangi mual dengan minum
teh manis hangat. Sedangkan perjalanan dengan helikopter cukup menyenangkan
untuk transportasi menuju rig karena sangat cepat dan keindahan yang ada di
laut bisa saya lihat dari atas seperti naik cable car di Taman Mini,
hanya saja di dalam helikopter kita tidak bisa bercakap-cakap karena suara dari
baling-balingnya sangat bising.
Pada saat berada di rig offshore, kegiatan yang
dilakukan sangat-sangat rutin. Karena memang tidak banyak pilihan yang bisa
dilakukan. Kira-kira begini gambarannya, selesai bekerja 12 jam, saya akan
mandi, terus makan di mess hall atau galley. Selesai makan yang enak (biasanya
lebih enak daripada rig darat) saya ke recreation room untuk melihat tivi bisa
berita atau saluran musik, kalau berada di sekitaran timur tengah, cenderung
india atau melodi arab. Jika nasib baik ada rig-rig yang menyediakan kursi
pijat seperti osim yang banyak dijumpai di mall-mall. Setelah sekitar setengah
sampai satu jam saya akan kembali ke kamar untuk baca buku atau nonton film
sebelum tidur. Jika terdapat jaringan internet, saya akan buka-buka beberapa
situs favorit seperti facebook, gmail dan skype atau yahoo messenger untuk
bertukar kabar dengan keluarga atau istri. Setelah itu tidur hingga satu jam
sebelum masuk shift kerja. Di rig offshore sangat umum dilengkapi
dengan ruangan gym. Berhubung saya bukan pemilik kartu celebrity fitness atau
yang sejenis jadi ruangan gym bukanlah tempat favorit saya.
Di atas saya sempat menulis kegiatan di rig offshore adalah
rutin ya? Sebenarnya bisa saja menggunakan kata lain yaitu membosankan. Meski
begitu, kelebihannya adalah rig offshore cenderung bersih, fasilitas
cukup lengkap dan terawat, makanannya enak dan galey buka 24 jam sehingga kita
bisa buat teh atau kopi, ambil kue atau buah jika merasa lapar di luar jam
makan, dan peralatan penunjang pekerjaan tersedia lengkap dan siap sedia
seperti misalnya crane atau tukang las.
2. Onshore/Land rig
Rig darat bisa dijangkau lebih mudah dibandingkan rig offshore.
Lokasinya bisa di tengah hutan, di puncak gunung, tengah gurun, atau hanya di
pinggir jalan sebuah kota atau desa. Jika lokasinya di area yang belum pernah
dilalui orang, kendaraan yang digunakan biasanya mobil dengan penggerak 4 roda
(4×4). Hal ini disebabkan akses yang dibuat sementara biasanya hanya berupa
jalan tanah yang dikeraskan dan akan berubah menjadi jalan berlumpur di waktu
hujan. Untuk itu mobil 4×4 sangat membantu untuk bisa melewatinya.
Aktivitas yang dilakukan cukup bervariasi, terlebih jika
lokasi rig berada di dekat sebuah kota. Seringkali jika status pekerjaan
sedang standby, kita bisa pergi jalan-jalan ke kota untuk sekedar berganti
menu makanan yang itu-itu saja. Fasilitas yang ada tak selengkap rig offshore,
seperti tidak adanya recreation room, fasilitas internet tidak tersedia,
dan ruang gym isinya cuma barbel dan bangku panjang. Akomodasi kurang bersih,
laundry kadang terlambat dan sering hilang terutama kaos kaki, makanannya
membosankan dan kurang enak. Dari sisi pekerjaan, crane dan forklift operator
susah dicari sehingga bisa menunda pekerjaan beberapa saat. Meskipun dari
banyaknya kekurangan tersebut rig darat tetap memungkinkan saya bisa melihat
pohon, menginjak tanah walaupun kadang becek dan berlumpur ketika hujan, bisa
melihat orang lain selain pekerja rig, dan jika beruntung melihat gadis desa
atau kota yang kebetulan lewat meskipun hal ini sangat jarang. Hal ini
menyebabkan saya tidak terlalu bosan, karena bisa saja banyak hal baru terjadi
setiap harinya.
Dari kedua jenis rig tersebut, manakah yang lebih saya suka
sekarang ini? Tentu saja rig darat, karena kebosanan itu mematikan menurut
saya.
Duhok, Iraq
Tidak ada komentar:
Posting Komentar