Kamis, 27 Agustus 2015

Sembraut Di Tengah Bisnis Pelaut

Wow...Membayangkan berapa pemasukan dari profesi pelaut dibandingkan sekolah pendidikan lainya dari penerbangan sampai diklat diklat lainya selayaknya pelaut jadi salah satu yg bisa membuat pemerintah memberi poin dengan gaji yang standar sesuai fropesi nya.


Namun jangankan melirik itu, memberi pelayanan saja tidak mampu walau memang ada sedikit peningkatan tapi efek nya tidak terasa besar di rasakan pelaut.dari biaya yg besar dengan materi 20 persen dan praktek 20 persen di kelas sisanya hanya bercerita atas enaknya dan hebatnya jadi pelaut tapi tanya hati sendiri sesuaikah diklat dan pengeluaran kita dengan gaji di indonesia di balik diklat  itu sendiri rasanya kita harus cari sendiri di lapangan kekurangan yg kita tidak dapat di kelas.



Berapa ribu tiap bulan mimpi mimpi mereka mau menekuni propesi pelaut dari otodidak sampai smk kejuruan hingga sekolah timggi pelayaran.Mungkin nasip para taruna lebih baik karna bisa merasakan gaji standar internasional tapi tak semua orang bisa kuliah mengejar title tinggi.setiap orang punya mimpi dan tak semua bisa terwujud makanya otodidak lah yg jadi pilihan.
kebakaran di pip semarang

Berapa banyak pelaut otodidak 100 di banding 1.antara smk taruna maupun sekolah tinggi pelayaran.di mana tiap minggu ratusan diklat otodidak memenuhi diklat diklat.jadi pertanyaan nya berapa uang yg berputar di dalam maupun di luar biaya normal.tak juga bisa memperbaiki layanan. DAN KAMI BUKAN ANAK MANJA YG MINTA DI PERHATIKAN TERUS cukup pelayanan yg bagus di sertai gaji yang sesuai.kalau tidak ada kapal bisakah semua barang barang di kirim pesawat ?dan bikin hati kesal hanya untuk satu sertipikat saja kita harus menunggu 2 bulan pisiknya keluar.di tambah dua bulan antri menunggu giliran duduk diklat.
.

Dosen dan pemerintah slalu menghembuskan kabar ant v tidak akan berlaku tapi sampai saat ini kenapa diklat ant v slalu di buka di seluruh indonesia.dan saya predeksi ant v lah penyumbang besar buat di bidang diklat dari sertipikat penunjangnya.


Siapakah yg nanti bisa menyuarakan pelaut ?
Sudahkah surat dari pelaut buat pemerintah di tanggapi ?
Jangankan pemerintah , pelaut saja kalau sudah sukses apalagi jadi orang kantor atau pemerintahan tutup mata dan telingga dengan nasib pelaut yang berlayar...apakah anda termasuk yg lagi baca ?


Apakah tulisan saya cengeng ?Terserah tangapan anda..saya bukan penulis dan bisa merangkai kata maupun pintar memfaatkan situasi.saya hanya mencurahkan isi hati saya walau masih banyak yg mau saya tulis..tapi capek juga ngetik  apalagi hanya pake hp asus zeafone 2.bukan laptop.


Semaga saja tempat diklat pelaut lebih tertata rapi tidak sembraut seperti ngantri penerimaan dana sosial atau subsidi bbm terlihat juga seperti ngantri minta obat bpjs di rumah sakit tapi mereka masih beruntung tidak seperti pelaut berdiri di loket dengan matahari tegak di kepala.
Salam Jales veva jaya mahe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar